Rabu, 17 April 2013

Surat Pelajar SMA Peserta UN 2013 Buat Menteri Pendidikan

Selamat malam gan
kali ini saya akan membahas hal diluar otomotif
Saya ikut terharu dan miris dengan hal ini, sebagaimana kita tahu keadaan di Indonesia sekarang, betul-betul kacau dalam melaksanakan ujian nasional Tahun ini. Yaa meskipun saya tidak ikut ujian, tapi saya juga merasa terharu melihat keadaan kakak-kakak saya yang sedang melaksanakannya sekarang, dan pastiny tahun depan saya juga akan melaksanakannya.

Langsung saja saya copy paste gan, siapkan kopi dan cemilan, bakalan panjang lebar.
* *

Hari ini benar - benar hari Ujian Nasional paling aneh yang pernah ada. Soal yang dibagikannya ternyata soal Susulan, di Sekolah sebelah lebih parah 200 orang ga dapet soal !. Ada lagi yang paling ekstrem anak SMA justru dapet soal SMK ! Gila ga tuh?,kata pengawasnya “Coba cek soal , soalnya kelas sebelah ada yang dapet soal SMK !”. Udah gitu kualitas LJK nya tipis banget lagi.

Sebelumnya saya sebagai pelajar yang juga mengikuti Ujian Nasional 2013 ingin mengucapkan Turut prihatin atas cacatnya Ujian Nasional tahun ini. Saya juga muak dengan gaya Sok hebatnya pemerintah dalam melakukan uji coba dengan membuat UAN 2013 sebanyak 20 paket soal ditambah barcode. Bagus sih tapi kenapa siswa - siswa banyak yang nggak ikut UAN ya?.
 
Konyol deh kalau denger sistem pendidikan di Indonesia katanya yang hampir tiap ganti menteri pasti ganti kurikulum. Gonta - ganti terus. Sistem yang ini belum kelar di ganti lagi !. Uji coba lagi. Kayaknya menteri yang baru merasa ” Udah deh, sistem yang mau gue terapin ini lebih bagus dari menteri yang sebelumnya ! ini sudah saatnya kita move on!”.

Woy, kalau mau uji coba, Uji coba saja pada keluaga mu sendiri, terapkan tuh sistem untuk mendidik anak cucu dan cicit mu sendiri. Jangan pada masa depan kami , jangan pada pelajar seluruh Indonesia yang setiap tahunnya dibuat basi dengan tingkah laku seenak mu sendiri!.

OK. UAN sudah berlangsung dua hari, dan ternyata tidak seperti yang di koar koarkan pemerintah. Malah saya dengar, kawan kawan pelajar di barat, tengah dan timur ada yang sama sekali belum melaksakan Ujian Nasional?. Ditunda sampai 4 hari berturut turut?. Tenang kawan, nasib kami yang sedang melaksanakan Ujian Nasional jauh lebih menjijikan daripada kalian.

Hari pertama, OK lah. Tidak ada masalah. Soal dibagikan dengan semestinya. Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang paling pertama di laksanakan.

Sesuai dengan berita berita yang udah beredar di TV dan juga Internet. Soal dan LJK memang dibuat kembar siam naskah soal dan Lembar jawaban dibuat sepasang. Paket Soal juga ternyata benar benar dibuat 20 Tipe plus 10 tipe dibuat untuk mereka yang sewaktu Ujian grogi dan tidak sengaja mengontori, melipat, atau mungkin menjilat kertas Ujian karena mungkin terlalu kesal. Dan yang lebih waw-nya lagi adalah Siswa pengawas bahkan Tim Pengawas Independen , pada tahun ini dipastikan tidak bisa mengetahui jenis paket yang dikerjakan siswa. Karena soal maupun LJK sudah dilengkapi dengan Barcode. Waw. Udah paketnya 20 biji. Ditambahin barcode pula. Mantap. Gigit jari aja buat yang Sekolahnya di pelosok sana yang bahkan barcode apaan aja mungkin ga tau. 

Hari pertama bisa dibilang sukses !, soal bisa dengan mantab saya kerjakan. Bahkan 20 paket soal dan juga barkode rasa - rasanya nggak berdampak apa - apa. Tidak seseram yang dikeluhkan. Tapi entahlah bagi mereka teman - teman kami yang Sekolah di tempat yang tidak layak karena kurangnya perhatian pemerintah.

Saya keluar ruangan dan berdiskusi dengan teman teman yang lain. Yang saya tanyakan apakah ada yang mengerjakan soal yang sekiranya sama dengan saya kerjakan?. Dan jawabannya adalah tidak ada satu orang pun yang mengerjakan soal sama persis dengan yang saya kerjakan. Saya tanya ke si A ternyata si A ga sama, si B juga sama sampai si Z mungkin juga ga akan sama. Waw Rumit sekali~. Tepuk tangan UN tahun ini benar benar Beda. Jadi saya ga perlu nyontek karena kalau nyontek pun percuma karena beda semua.

Tapi kok gitu ya?. Teman teman kami di jurusan IPS justru tidak kebagian soal. Pengawas, bahkan guru guru hingga kepala sekolah kami dibuat bingung, harus bagaimana. Sampai akhirnya mau tidak mau teman teman kami yang di IPS pun melaksakan Ujian nasional layaknya Ujian blok biasa.Mereka memakai soal fotokopian dan mengerjakannya pun tanpa LJK. Langsung jawab di soal fotokopian itu. Dalam hati “Ini Ujian nasionalkan , ya?”

Dan kabar menyedihkan pun terdengar lagi dari Sekolah tetangga. Lebih tepatnya SMAN 1 Cilegon, SMAN 4 dan blab la bla . Disana banyak siswa yang tidak ikut UN karena tidak dapat soal, nggak tanggung - tanggung 200 Orang ! yang nggak ikut !.

Ini yang mau Ujian siapa sih?. Yang nyuruh anak SMA ujian dengan 20 paket soal + barkode siapa ?. Yang salah siapa dong? Yang bego siapa?. Dan ternyata tidak Cuma cilegon, SMA - SMA yang ada di Kota serang pun banyak yang senasib.

Seperti hari ini. Selasa, 16 April 2013. Ketika mata pelajaran yang sedang di Ujikan adalah Fisika dan Bahasa Inggris. Di Sekolah saya, SMAN 1 WaringinKurung, ada 3 Ruangan yang mendapat soal yang salah. Kami yang jelas jelas datang ke Sekolah super pagi justru menerima paket soal Ujian Nasional Susulan.Wah, apa apaan ini?, apa karena dipusat soalnya keabisan stok? Jadi kami justru dikasih soal ujian Susulan? . Tentu saja kami pun tidak terima. Pengawas pun kaget . Lho, kok soal susulan?. Akhirnya di tariklah tuh soal yang sudah dibagikan. Pengawas dan pihak sekolah pun dibuat sibuk. Mereka juga terlihat berkali kali menghubungi pusat untuk konfirmasi soal. Tapi sepertinya hasilnya mengecewakan :p. Biasalah Indonesia !.

Alhasil kami lantang lantung nggak jelas. No Soal, No pengawas dan membosankan. Kami seperti anak yang kehilangan Ibunya. Sampai akhirnya setelah dibuat panas dan lelah menunggu lamaaaaaaaaaanya soal. Soal akhirnya tiba 2 Jam kemudian tepat ketika teman - teman kami yang mendapatkan soal baru aja selesai mengerjakan soal Fisika. Perut keroncongan, cuaca sedang panas - panasnya dan kami kesal.

Soal akhirnya datang. Itu pun bukan soal asli. Tapi soal hasil kerja keras para panitia dan juga pengawas yang mau tidak mau harus melakukan foto kopi gila gila-an. Bayangkan soal 20 Paket yang nomor paketnya saja tidak bisa diketahui dengan mata telanjang. Bisa dipastikan betapa ruwetnya guru - guru kami, betapa lelahnya pengawas kami yang juga notabennya seorang guru yang mengajar di Sekolah lain. Kami pun mengerjakan soal langsung di naskah soal fotokopian. Masih begitu hangat kertasnya saat kami menyentuhnya. Seperti baru beberapa menit yang lalu di fotokopi.
Sesaat kemudian teman saya ternyata ada yang fotokopi soalnya kurang selembar. Dia juga protes. Dan pengawas nanya “Ada yang soalnya seperti ini, –Sambil membacakan soalnya lengkap dengan opsinya pada nomor sekian–. Dan disitu barulah dia sadar ” Oh iya, soalnya kan 20 paket mana ada yang sama “. Mana tahu itu soal paket berapa.

4 Jam nelor di kelas dengan kondisi otak yang sudah mengkerut. Diluar terdengar suara teman teman kami yang bernasib baik, dimana mereka dapat melaksakan UAN dengan normal, lega sudah menyelesaikan soal Fisika. Ngobrol santai dengan angin sepoi - sepoi. Sedangkan kami 3 ruangan harus melaksanakan UAN di tengah kondisi yang benar benar absurd!. Sempat nggak ada dan nggak pengawas selama 2 jam membuat kami seperti “Aduh ini UAN bukan sih?”.

Selama 2 jam itu Terus kita ngapain dong?. Nothing. Otak ini rasanya kalau harus ngerjain Fisika udah aduh, udah deh kalau harus ngerjain fisika harusnya tadi pagi bukan siang bolong perut laper otak mengkerut kayak gini. Jujur, konsentrasi mengerjakan soal sama sekali ga ada. Yang ada di kepala cuma “Ingin nyelesain soal dan cepet pulang “.Yah, Semoga aja tetep lulus :p.


Pertanyaan awal?.
Jadi, pemerintah sebenarnya niat ga sih?. Udah bikin peraturan sedemikian ruwet!.
Udah bikin sistem yang katanya demi meningkatkan kualitas pendidikan lah !. Tapi nyatanya ga becus juga kan?. Emang dari dulu juga ga becus sih :p.

Kemana tuh dana anggaran Ujian Nasional 2013 yang jumlahnya mencapai Rp120.457.937.603 ? Eh nggak ding tapi Rp 800 Miliyar !!!!!!.. Dikantonginkah?. Di Simpen buat plesiran ke luar negerikah? buat leha - leha ke Eropa kah?.

Wahai menteri Pendidikan ! janganlah engkau mempertaruhkan masa depan kami untuk Uji coba Uji coba dodol mu !. Kami bukan kelinci percobaan !. Kami adalah harapan bangsa di masa depan !. Kami Sekolah untuk menikmati setiap detik proses belajar kami !. Kami belajar memperbaiki kegagalan kegagalan saat melakukan banyak kesalahan dalam proses belajar !.

Memang Bapak menteri mau tanggung jawab kalau sampai masa depan kami jadi suram? Susah dapet kerja? , akhirnya pengangguran nggak lulus SMA dengan paket C yang ditolak dimana dimana bertaburan. Yang lulus aja susah dapet kerja apa lagi yang ga lulus?.

Memang bapak mau tanggung jawab atas semua hal yang kami kerahkan untuk bisa lulus Ujian nasional ?. Kami bimbel disana sini, keluar duit banyak buat ikutan les disana sini yang ga murah, ikut try out dan segala macem , belajar gila - gilaan cuma buat menghadapi tetek bengek ujian Nasional . Guru Guru kami kau buat menangis karena memikirkan kami. Seolah olah kerja keras mereka dalam mendidik kami justru ditentukan oleh Dirimu seorang, oleh sistem Ujian Nasional yang kau buat !. Wah, enak ya bikin para ABG stress?. Enak ya liat para pelajar ada yang bunuh diri Cuma gara gara UN?.Enak ya liat para pelajar jadi pada syirik? Ke dukunlah, kuburanlah, nangis nangislah pas Istigosah Cuma gara gara sistem Ujian Nasional yang Bapak buat Seorang !.

Mana tuh anggaran pendidikan yang katanya 20 % dari APBN?. Paling udah di gerogotin anjing anjing berdasi dan berjas !.

Kami belajar itu dari kelas 1 , 2 , 3 SD , SMP hingga SMA di Sekolah kami di didik oleh guru kami bukan oleh Menteri pendidikan ! . Yang tahu kualitas kami, akhlak kami, ya Guru Kami !. Sekolah Kami !.Bukan Ujian Nasional ! Bukan sistem Uji coba yang engkau buat !.

Untuk apa sih Ujian Nasional?. Ijazah?. Untuk apa sih Ijazah?. Cari kerja?. Tapi mau dikemanakan kemampuan kami?. Skill yang kami dapat dari Sekolah?. Kenapa pada akhirnya kami bekerja disuatu tempat hanya berdasarkan Nilai Ijazah yang notabennya belum tentu hasil yang jujur?. Guru guru kami lebih tahu sejauh mana kemampuan kami Pak! Percayalah !. Setiap hari kami bertemu dengan mereka, di didik mereka jadi yang tahu luar dalam karakter kami adalah mereka.

Jika kami ujung ujungnya Sekolah Cuma untuk nyari nilai di Ijazah, yaudah mending dari dulu dulu aja kami bimbel aja terus - terusan !. Ngapain Sekolah?, udah banyakin aja bimbel.
Belajar yang terpenting adalah prosesnya Pak ! bukan nilai !, Jujur kami para pelajar SMA Kecewa dengan bapak !, dengan sikap Bapak yang seolah olah menjadikan kami sebagai kelinci percobaan !. Kenapa sih UAN yang jelas - jelas nggak membuat kualitas pendidikan jadi baik nggak di hapus aja?. Takut ga dapet anggaran Ujian Nasional lagi ya Pak?. Kenapa harus takut? Anggaran Itu kan buat Ujian nasional bukan buat bapak :p.
Atau mungkin bapak ingin menghapus Ujian Nasional itu nanti menunggu 90% siswa Indonesia tidak lulus dulu ya ?. Intinya yang nentuin kelulusan itu sistem yang bapak buat dong?. 

Aduh pak, Jangan harap kualitas pendidikan dan lulusan SMA meningkat. Jika fasilitas fasilitas pendidikan dan mutunya saja tidak becus kau benahi !. Bapak tahu nggak sih perbedaan kualitas pendidikan antara Sekolah yang ada di kota dengan sekolah yang ada di pelosok perdalaman sana?. Pasti bisa dong !. Jangan samain dong Pak Sekolah antara Sekolah yang ada di Kota dengan yang ada di Perdalaman Papua ! Beda pak !.Semudah membedakan Mbe sama kuda !. Bukannya membeda - bedakan Pak. Tapi jelas sangat jauh bahkan sekolah yang ambruk aja banyak kan?. Bapak tahu ga sih? apa ga tau? kemana aja Pak?. 

Bapak ingin soal Ujian nggak bocor kan?. Pelajar Garut bisa aja minta tolong pelajar Banten buat ngasih tau soal apa aja yang keluar. Toh Garut kan Siswa siswanya belum pada UAN tuh karena nggak dapet jatah soal !#NyengirKuda.

Sudah saatnya sistem pendidikan dibenahi !, Semua sekolah yang ada diseluruh Indonesia fasilitasnya juga di benahi, sehingga dari sabang sampe marauke seluruh anak Indonesia sama sama mendapatkan kualitas yang sama dalam mengeyam pendidikan !. Selebihnya terserah ! Bapak mau ngadain Ujian Nasional kek, Ujian regional kek, Ujian Internasional kek terserah , karena kami sudah mendapatkan kualitas pendidikan yang rata. Bapak bukan guru kami, bapak itu menteri yang tugasnya harusnya membenahi , bukan membuat depresi dan semakin membuat kualitas pendidikan semakin rendah !. Guru - guru yang tak rela anak didiknya tidak lulus karena proses belajar selama 14 tahun tidak ada harganya. Wajar ga sih sekolah 14 tahun hanya ditentukan dalam 4 hari?. Mending saya ga usah sekolah Pak. Mending saya dari SD, SMP dan SMA saya belajarnya Ujian nasional aja terus. hehe
Tulisan ini hanya unek unek semata, bukan menjelekan menteri pendidikan tapi berbicara sesuai fakta. Pelajar juga Manusia Pak, mereka punya masa depan yang harus dicapai untuk menjadi generasi yang maju !.

Untuk sahabat - sahabat ku di 11 Provinsi yang masuk dalam kategori daerah yang belum kebagian soal , semangat !. Kalau kalian punya temen yang udah melaksanakan UAN bisa tanya tuh soal apa aja yang keluar :p
Nanti kalau kertas jawabannya tipis, Ya yang sabar aja!. Hati - hati sekali rusak tuh LJK maka lo harus ganti dengan soal yang baru !!

Sumber : http://galau.blogdetik.com/2013/04/16/kami-pelajar-sma-indonesia-tahun-2013-kecewa-dengan-uan-2013/#.UW6rlUprhaA

4 komentar:

Anonim mengatakan...

liked

Unknown mengatakan...

maaf mentrinya sibuk ngurusin perut keluarga dan mata mereka yg ijo sama lembaran merah bertumpuk2

Unknown mengatakan...

thanks gan.

Unknown mengatakan...

itulah indonesia gan, semoga pemerintah berbenah diri