Jumat, 12 Juli 2013

Alasan Sepakbola Indonesia Belum Maju, Tirulah Jepang


Hello Everybody

Sudah lama saya tidak menulis secuil artikel yang dikarenakan karena suatu kesibukkan terntentu, hehe.
Sebelumnya saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.

Well, melenceng dari otomotif, mari sedikit berbagi pendapat maupun opini tentang mengapa sebkbola indonesia tidak pernah maju. Bahkan, sepakbola Indonesia seakan mengalami kemunduran dari belakangan tahun ini, tampi gemilang pada piala AFF 2 periode lalu, memperoleh hasil runner up di Sea Games dan piala AFF sewaktu menjadi tuan rumah menimbulkan sedikit harapan bagi pecinta sepakbola di Indonesia. Itulah sedikit pestasi yang diperoleh timnas kesayangan negeri ini.

Hingga akhirnya datanglah konflik diantara lembaga petinggi sepakbola negeri ini yang seakan merampas harapan anak terbaik bangsa untuk memperoleh prestasi yang lebih tinggi.

Lanjut menuju judul artikel, Inilah alasan sepakbola Indonesia Belum Maju:

Pada tahun 1981, Jepang sadar tidak bisa bersaing di dunia sepakbola, dan salah satunya adalah berharap kepada generasi penerus. Dan beruntung jepang memiliki Toichi Tanakashi yang melahirkan komik "Captain Tsubasa".

Cerita Captain Tsubasa lebih masuk akal daripada film Tendangan si Madun ataupun ronaldowati sekalipun, seorang anak berpostur pendek yang suka bermain bola (tentu tidak menguasai tendangan ala Harimau ala si madun tersebut).


Bermain di SD nakatsu, sampai tunamen SMA dan bermimpi bermain di klub Eropa, mimpinya pun akhirnya terwujud, akhirnya Tsubasa bermain di klub Barcelona. Mimpi Tsubasa tidak berhenti sampai situ,dia pun bermimpi untuk meraih trophy piala dunia dan akhirnya terwujud, tentu dengan kerja keras yang dia jalani, walaupun Tsubasa sering diledek teman-temannya di Eropa.

Dampak komik tsubasa sangat luar biasa, anak-anak kecil  di Jepang sangat terinspirasi dengan mimpi Tsubasa, kita bisa lihat beberapa pemain jepang yang bermain di Eropa seperti Nakata, honda dan Kagawa. Bahkan pemain sekelas Fernando Torres pun terinspirasi dengan captain Tsubasa.

Jika madun mempertontonkan adegan silat dan jurus harimau di lapangan, tsubasa berbeda,, dia menanamkan "fair Play" di lapangan. Masih ingatkah kita film Tsubasa sat final Jepang vs Jerman?, pemain Jepang sering dirugikan wasit, Hyuga(teman tsubasa) sangat marah memprotes keputusan wasit, sebagai captain tsubasa mencegah aksi temannyadan berkata " memprotes tidak ada gunanya, yang terpenting kita bermain bagus, tidak penting kita kalah atau menang.!!". sifat inilah yang ditanamkan Yoichi Tanakashi  kepada anak muda Jepang.

Last, mungkin ini PR buat PSSI, jangan berharap pada generasi sekarang, tanamkan generasi muda khususnyaanak-anak untuk menyukai sepakbola, jangan hancurkan mimpi anak-anak dengan sikap kekanak-kanakan kalian. Secara tidak langsung tumbuh sikap pesimis pada anak-anak untuk membanggakan pesepakbola Indonesia. Tapi jangan dengan cara mengajari sepakbola dengan berbagai jurus, karena hal itu tidak akan masuk akal, bermain adalah fair play, kejujuran. Tunjukan pada generasi muda, menjadi pemain sepakbola sangat keren di Indonesia!!

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalo menurutku yg berengsek tu pejabat PSSI gan, kasian sepakbola Indo salah urus... Mereka sibuk dengan kepentingan sendiri dan korupsi

Unknown mengatakan...

mantapp gan

Anonim mengatakan...

siaran bola kebanyakan diacak juga gan (parabola), padahal ga semua daerah dapat menerima sinyal uhf. Saya kira itu juga berpengaruh

Unknown mengatakan...

saya juga pakai parabola gan, diacak juga